Pentingnya Keterampilan Literasi Sains di Masa Pandemi

Pentingnya Keterampilan Literasi Sains di Masa Pandemi

    Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016).

    Literasi sains merupakan kunci utama untuk menghadapi berbagai tantangan pada abad 21 untuk mencukupi kebutuhan air dan makanan, pengendalian penyakit, menghasilkan energi yang cukup, dan menghadapi perubahan iklim (UNEP, 2012). Sains dan teknologi memiliki kontribusi utama terkait dengan semua tantangan di atas dan semua tantangan tidak akan terselesaikan jika individu tidak memiliki kesadaran sains. Hal ini tidak berarti mengubah setiap orang menjadi pakar sains, tetapi memungkinkan mereka untuk berperan dalam membuat pilihan yang berdampak pada lingkungan dan dalam arti yang lebih luas memahami implikasi sosial dari perdebatan para pakar.  Literasi sains membantu kita untuk membentuk pola pikir, perilaku, dan membangun karakter manusia untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam semesta, serta permasalahan yang dihadapi masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi (Kemdikbud, 2017).

    Individu yang literat sains dapat membuat keputusan yang lebih berdasar. Mereka dapat mengenali bahwa sains dan teknologi adalah sumber solusi. Sebaliknya, mereka juga dapat melihatnya sebagai sumber risiko, menghasilkan masalah baru yang hanya dapat diselesaikan melalui penggunaan sains dan teknologi. Oleh karena itu, individu harus mampu mempertimbangkan manfaat potensial dan risiko dari penggunaan sains dan teknologi untuk diri sendiri dan masyarakat. Literasi sains tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang konsep dan teori sains, tetapi juga pengetahuan tentang prosedur umum dan praktik terkait dengan inkuiri saintifik dan bagaimana memajukan sains itu sendiri. Untuk semua alasan tersebut, literasi sains dianggap menjadi kompetensi kunci yang sangat penting untuk membangun kesejahteraan manusia di masa sekarang dan masa depan.

    Dimasa pandemi Covid-19, rendahnya keterampilan literasi sains masyarakat membuat penyebaran penyakit ini semakin tidak terkendali. Masyarakat yang tidak memahami dan mendalami sains kesulitan dalam memahami berbagai istilah sains yang berkaitan dengan pendemi ini. Mereka tidak dapat membedakan virus dengan bakteri, tidak memahami istilah antigen, DNA, RNA, angka linear dan eksponensial, vaksin, mutasi dan berbagai istilah lainnya. Masyarakat awam bahkan tidak memahami angka statistika yang dipaparkan di berbagai media. 

    Ketidakmampuan memahami istilah dan data sains membuat masyarakat cenderung apatis dan abai terhadap berbagai pendekatan penanggulangan Covid-19. Padahal menurut WHO, tingkat literasi menjadi penentu utama status kesehatan seseorang dari pada pendapatan, status pekerjaan, tingkat pendidikan ras dan etnis. Literasi yang rendah berpotensi meningkatkan perilaku yang memperburuk kesehatan. 

Komentar